video lucu ini sebenarnya sangat berbahaya kalau kalian gak percaya nonton aja.
:))))))
yafie's blogspot
Sabtu, 31 Juli 2010
10 PEMAIN SEPAK BOLA LEGENDARIS DI PIALA DUNIA
10 Pemain Sepak Bola Legendaris Piala Dunia (pencetak gol terbanyak saat piala dunia)
10. Teifilo Cubillas (Peru) - mencetak 10 gol (Piala Dunia 1970, 1978 dan 1982)

Cubillas masih tercata sebagai pemain terbaik Peru sepanjang masa. Ia berperan besar dalam membawa negaranya melaju sampai perempat-final 1970. Delapan tahun kemudian, ia mencetak sebuah gol indah di Piala Dunia Argentina.
9. Gary Lineker (Inggris) - 10 gol (1986, 1990)

Topskor di Piala Dunia 1986 dengan mencetak enam gol. Ia kemudian mencetak empat gol lagi di Piala Dunia 1990 saat Inggris menjadi juara keempat.
8. Gabriel Batistuta (Argentina) - 10 gol (1994, 1998, 2002)

Striker legendaris Argentina ini dikenal dengan tendangan kaki kanannya yang sangat keras. Ia membuat gol saat berada di puncak karir pada Piala Dunia 1994 dan 1998, dan juga sempat mencetak gol saat menjadi veteran di Piala Dunia 2002.
7. Helmut Rahn (Jerman Barat) - 10 gol (1954, 1958)

Pemain berjulukan 'The Cannon from Essen' ini dikenal berkat dua golnya di Piala Dunia 1954 ke gawang Hongaria dan membantu Jerman meraih juara dunia untuk pertama kalinya. Ia mencetak sepuluh gol hanya dalam sembilan pertandingan.
6. Jurgen Klinsmann (Jerman) - 11 gol (1990, 1994, 1998)

Striker haus gol yang mencetak gol di tiga Piala Dunia secaar berturut-turut dan menjalin kerjasama mengesankan dengan Rudi Voller di Piala Dunia 1990 dan 1994.
5. Sandor Kosics (Hongaria) - 11 gol (1954)

Kosics hanya sekali bermain di Piala Dunia. Ia merupakan pemain kunci dalam tim Hongaria yang tampil luar biasa di tahun 1954. Ia membuat gol di setiap pertandingan, kecuali di final saat timnya secara mengejutkan kalah dari Jerman.
4. Pele (Brasil) 12 gol (1958, 1962, 1966, 1970)

Pemain yang dijuluki 'The King' ini sudah mendunia di usia 17 tahun. Ia mencetak dua gol di final Piala Dunia 1958 dan membawa Brasil mengalahkan Swedia. Ia menutup karirnya di Piala Dunia 1970 dengan membuat satu gol di pertandingan final saat timnya mengalahkan Italia 4-1.
3. Just Fontaine (Prancis) - 13 gol (1958)

Seperti halnya Kosics, Fontaine hanya tampil di satu Piala Dunia. Namun sampai saat ini ia adalah topskor dengan gol terbanyak dalam sebuah turnamen, dengan mencetak 13 gol saat membawa Prancis menjadi juara ketiga di Piala Dunia 1958.
2. Gerd Muller (Jerman Barat) - 14 gol (1970, 1974)

Disebut-sebut sebagai striker kotak penalti terbaik sepanjang masa. Muller mencetak sepuluh gol saat Jerman Barat menjadu juara ketiga di Piala Dunia 1970. Ia kemudian membuat empat gol pada 1974, termasuk gol penentu kemenangan negaranya atas Belanda di pertandingan final.
1. Ronaldo (Brasil) - 15 gol (1994, 1998, 2002, 2006)

Pemain legendaris ini dikenang berkat penampilan gemilangnya di Piala Dunia 2002. Selain membawa Brasil menjadi juara, Ronaldo juga menjadi topskor dengan mencetak delapan gol, termasuk dua gol di pertandingan final ke gawang Jerman.
10. Teifilo Cubillas (Peru) - mencetak 10 gol (Piala Dunia 1970, 1978 dan 1982)

Cubillas masih tercata sebagai pemain terbaik Peru sepanjang masa. Ia berperan besar dalam membawa negaranya melaju sampai perempat-final 1970. Delapan tahun kemudian, ia mencetak sebuah gol indah di Piala Dunia Argentina.
9. Gary Lineker (Inggris) - 10 gol (1986, 1990)

Topskor di Piala Dunia 1986 dengan mencetak enam gol. Ia kemudian mencetak empat gol lagi di Piala Dunia 1990 saat Inggris menjadi juara keempat.
8. Gabriel Batistuta (Argentina) - 10 gol (1994, 1998, 2002)

Striker legendaris Argentina ini dikenal dengan tendangan kaki kanannya yang sangat keras. Ia membuat gol saat berada di puncak karir pada Piala Dunia 1994 dan 1998, dan juga sempat mencetak gol saat menjadi veteran di Piala Dunia 2002.
7. Helmut Rahn (Jerman Barat) - 10 gol (1954, 1958)

Pemain berjulukan 'The Cannon from Essen' ini dikenal berkat dua golnya di Piala Dunia 1954 ke gawang Hongaria dan membantu Jerman meraih juara dunia untuk pertama kalinya. Ia mencetak sepuluh gol hanya dalam sembilan pertandingan.
6. Jurgen Klinsmann (Jerman) - 11 gol (1990, 1994, 1998)

Striker haus gol yang mencetak gol di tiga Piala Dunia secaar berturut-turut dan menjalin kerjasama mengesankan dengan Rudi Voller di Piala Dunia 1990 dan 1994.
5. Sandor Kosics (Hongaria) - 11 gol (1954)

Kosics hanya sekali bermain di Piala Dunia. Ia merupakan pemain kunci dalam tim Hongaria yang tampil luar biasa di tahun 1954. Ia membuat gol di setiap pertandingan, kecuali di final saat timnya secara mengejutkan kalah dari Jerman.
4. Pele (Brasil) 12 gol (1958, 1962, 1966, 1970)

Pemain yang dijuluki 'The King' ini sudah mendunia di usia 17 tahun. Ia mencetak dua gol di final Piala Dunia 1958 dan membawa Brasil mengalahkan Swedia. Ia menutup karirnya di Piala Dunia 1970 dengan membuat satu gol di pertandingan final saat timnya mengalahkan Italia 4-1.
3. Just Fontaine (Prancis) - 13 gol (1958)

Seperti halnya Kosics, Fontaine hanya tampil di satu Piala Dunia. Namun sampai saat ini ia adalah topskor dengan gol terbanyak dalam sebuah turnamen, dengan mencetak 13 gol saat membawa Prancis menjadi juara ketiga di Piala Dunia 1958.
2. Gerd Muller (Jerman Barat) - 14 gol (1970, 1974)

Disebut-sebut sebagai striker kotak penalti terbaik sepanjang masa. Muller mencetak sepuluh gol saat Jerman Barat menjadu juara ketiga di Piala Dunia 1970. Ia kemudian membuat empat gol pada 1974, termasuk gol penentu kemenangan negaranya atas Belanda di pertandingan final.
1. Ronaldo (Brasil) - 15 gol (1994, 1998, 2002, 2006)
Pemain legendaris ini dikenang berkat penampilan gemilangnya di Piala Dunia 2002. Selain membawa Brasil menjadi juara, Ronaldo juga menjadi topskor dengan mencetak delapan gol, termasuk dua gol di pertandingan final ke gawang Jerman.
Rabu, 28 Juli 2010
DIEGO FORLAN
Diego Forlán | ||
![]() | ||
Informasi pribadi | ||
---|---|---|
Nama lengkap | Diego Martín Forlán Corazo | |
Tanggal lahir | 19 Mei, 1979 | |
Tempat lahir | Montevideo, Uruguay | |
Tinggi | 179 cm | |
Posisi bermain | Penyerang | |
Informasi klub | ||
Klub saat ini | Atletico Madrid | |
Nomor | 9 | |
Klub junior | ||
Independiente | ||
Klub senior1 | ||
Tahun | Klub | Tampil (Gol) |
1998–2002 2002–2004 2004–2007 2007-sekarang | Independiente Manchester United Villarreal Atletico Madrid | 77 (36) 63 (10) 106 (54) 0 (0) |
Tim nasional2 | ||
2002 - sekarang | Uruguay | 36 (14) |
1 Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 9 Juni. 2 Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 8 Februari 2007. Diego Martín Forlán Corazo (lahir pada 19 Mei 1979) merupakan pemain sepak bola berkebangsaan Spanyol yang kini bermain untuk tim La Liga, Atlético de Madrid. Dia dilahirkan di Montevideo. Ayahnya Pablo Forlán, juga bermain untuk Uruguay pada 1974 di Jerman BaratArgentina CA Independiente. Dia memiliki dua warga negara, Uruguay dan Spanyol. dan keknya bermana Juan Carlos Corazzo pernah bermain untuk klub sepak bola. |
Herry Kiswanto
Herry Kiswanto (lahir di Banda Aceh, Aceh, 25 April 1955; umur 55 tahun) adalah seorang pelatih sepak bola Indonesia dan salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia. Posisinya di lapangan sebagai libero. Dalam kariernya ia hanya pernah mendapat sekali kartu kuning yaitu ketika membela Krama Yudha Tiga Berlian melawan Pelita Jaya di era Galatama.
Setelah sukses meloloskan klub Persmin Minahasa ke kompetisi Super Liga di musim 2007/2008 lalu, salah satu pemain legendaris yang biasa dipanggil "Akang" ini, dikontrak oleh klub Persiraja Banda Aceh sebagai pelatih kepala di kompetisi Divisi Utama untuk musim 2008/2009.
Menyusul terjadinya krisis internal terkait masalah pendanaan di tubuh Persiraja Banda Aceh, yang juga menimpa banyak klub sepak bola lainnya di tanah air, sejak berakhirnya putaran pertama kompetisi Divisi Utama, ia memutuskan mundur dari Persiraja Banda Aceh dan langsung diikat kontrak untuk menangani klub Persikab Bandung menggantikan pelatih Deni Syamsuddin yang baru didepak dari tim yang bermarkas di kota Soreang, Kabupaten Bandung itu.
Setelah sukses meloloskan klub Persmin Minahasa ke kompetisi Super Liga di musim 2007/2008 lalu, salah satu pemain legendaris yang biasa dipanggil "Akang" ini, dikontrak oleh klub Persiraja Banda Aceh sebagai pelatih kepala di kompetisi Divisi Utama untuk musim 2008/2009.
Menyusul terjadinya krisis internal terkait masalah pendanaan di tubuh Persiraja Banda Aceh, yang juga menimpa banyak klub sepak bola lainnya di tanah air, sejak berakhirnya putaran pertama kompetisi Divisi Utama, ia memutuskan mundur dari Persiraja Banda Aceh dan langsung diikat kontrak untuk menangani klub Persikab Bandung menggantikan pelatih Deni Syamsuddin yang baru didepak dari tim yang bermarkas di kota Soreang, Kabupaten Bandung itu.
Karier:
Pemain
- Persib Bandung (1976-1979)
- Pardedetex Medan (1979-1983)
- Yanita Utama Bogor (1983-1984)
- Krama Yudha Tiga Berlian (1985-1991)
- Assyabaab Salim Grup (1991-1993)
- Bandung Raya (1993-1996)
- Tim Nasional (1979-1993)
Pelatih
- Persija Jakarta (1996)
- PSIS Semarang (2004)
- Persikabo Bogor (2004)
- PSS Sleman (2005)
- Persmin Minahasa (2007)
- Persiraja Banda Aceh (2008)
- Persikab Bandung (2009)
Iswadi Idris
Karier:
Sebagai Pemain
Bersama dengan Sutjipto Soentoro, Abdul Kadir, dan Jacob Sihasale, dikenal dengan sebutan "kuartet tercepat di Asia" berkat kecepatan dan kelincahan mereka yang luar biasa. Iswadi juga terkenal sebagai pemain yang memiliki visi yang luas, disiplin, keras, dan berkarakter, baik di dalam maupun luar lapangan. Karena sosoknya tersebut, ia terpilih menjadi kapten timnas sejak awal 1970 sampai 1980. Tak hanya piawai di posisi gelandang, sejumlah posisi lainnya pun sempat ia lakoni selama membela timnas, mulai dari bek kanan hingga sweeper. Ia pun menjadi pelopor pemain serba bisa yang andal dalam berganti-ganti posisi sebelum diteruskan oleh Ronny Pattinasarani. Berkat kepiawaiannya tersebut Bang Is berhasil menjadi pemain Indonesia pertama yang dikontrak oleh klub asing yaitu Western Suburbs, Australia di tahun 1974-1975.Sebagai Pelatih
Karier lainnya adalah sebagai pelatih. Ia pernah melatih tim Perkesa Mataram atau Mataram Putra, juga timnas nasional pra-Olimpiade 1988 bersama dengan M. Basri dan Abdul Kadir yang dikenal dengan sebutan "trio Basiska".Sebagai Pengurus PSSI
Tahun 1994, Bang Is masuk ke dalam jajaran pengurus PSSI. Sejumlah jabatan pernah dipercayakan kepadanya mulai dari Direktur Kompetisi dan Turnamen PSSI, anggota Komisi Disiplin PSSI hingga Direktur Teknik PSSI. Terakhir ia menjabat sebagai Manajer Teknik Badan Tim Nasional serta tim monitoring bersama Risdianto dan Ronny Pattinasarani.Akhir Hidup
Iswadi Idris terakhir berdomisili di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Ia meninggal dunia di Jakarta, Jumat (11/7/2008) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, akibat terserang stroke dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.Perjalanan karier
- MBFA (1957-1961)
- IM Jakarta (1961-1968, 1970-1974)
- Pardedetex (1968-1970)
- Western Suburbs (1974-1975)
- Jayakarta (1975-1981)
- Persija (1966-1980)
OLIVER KAHN
Oliver Kahn | ||
Informasi pribadi | ||
---|---|---|
Nama lengkap | Oliver Rolf Kahn | |
Nama panggilan | King Kahn; The Titan | |
Tanggal lahir | 15 Juni 1969 | |
Tempat lahir | Karlsruhe, Jerman Barat | |
Tinggi | 6'3" / 1.88m | |
Posisi bermain | penjaga gawang | |
Informasi klub | ||
Klub saat ini | Pensiun | |
Nomor | 1 | |
Klub senior1 | ||
Tahun | Klub | Tampil (Gol) |
1987-1994 1994-2008 | Karlsruhe Bayern Munich | 128 (0) 429 (0) |
Tim nasional2 | ||
1995-2006 | Jerman | 86 (0) |
1 Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 04 Juni 2008. 2 Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 26 Maret 2008. Oliver Kahn (lahir di Karlsruhe, Jerman, 15 Juni 1969; umur 41 tahun) adalah penjaga gawang Jerman yang bertinggi badan 188 cm dan 86 kali memperkuat negaranya. Ia bermain untuk negaranya (sejak 1995) dan klub Bayern Munich (sejak 1994) dan 429 kali tampil untuk klub tersebut. Dia berjuluk King Kahn atau Kahn, the Titan karena cara bermain sepak bolanya. Ia juga berpartisipasi di Euro 1996, Euro 2000, dan Euro 2004 serta di Piala Dunia 1994, Piala Dunia 1998, Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2006. Pada Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2006 ia bukan menjadi kiper utama tapi hanya sebagai kiper pilihan kedua skuad negaranya. Oliver Kahn merupakan salah satu legenda terbesar dalam sejarah sepak bola di Jerman dan dunia. Ia merupakan kiper yang sangat tangguh, memiliki daya juang yang tinggi dan kepemimpinan yang tegas. Terbukti ia mampu menyabet gelar kiper terbaik dunia versi IFFHS pada tahun 1999, 2000, dan 2002, serta menjadi kapten di Timnas Jerman (2001-2004) dan Bayern Munich (2002-2008). |
Langganan:
Postingan (Atom)